Tingginya Kemiskinan, Bappenas Membuat Penanganan Covid- 19 dan Pemulihan Ekonomi

 

Dibuat oleh: Angger Muhammad Daffa

18 Maret 20221, 21:00 WIB

 

Suasana konferensi pers perkembangan ekonomi indonesia: optimisme dengan kerja cerdas, Lekas, dan tuntas pada Selasa (9/2/2021)/ https://www.bappenas.go.id/files/8016/1287/3958/Konferensi_Perkembangan_Ekonomi_Bappenas_-_MPPN_3.jpeg/Bappenas

 

JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menegaskan bahwa Indonesia harus memastikan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan terus berjalan secara beriringan, untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi.

Pada September 2020, kemiskinan masyarakat Indonesia meningkat sekitar 10,19 persen, atau setara dengan total kemiskinan yang menjadi 27, 55 juta penduduk, akibat turunnya pendapatan yang disebabkan oleh Covid-19.

Hal tersebut mendorong Bappenas untuk merencanakan proyek kerja efektif yang dikhususkan sebagai upaya penurunan penyebaran Covid-19, sekaligus pemulihan ekonomi melalui kerja sama antara berbagai pihak baik dari masyarakat, pemerintah pusat, ataupun pemerintah daerah.

“Pemulihan ekonomi perlu difokuskan untuk melakukan implementasi program pemulihan ekonomi secara tepat dan terukur, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor sehingga dapat melakukan aktivitas ekonomi, melakukan reformasi sistem kesehatan, sistem perlindungan sosial, dan sistem kebencanaan, serta mengembalikan jam kerja pada sektor industri dan pariwisata selagi mendorong investasi padat karya,” ujar Menteri Suharso Monoarfa.

Bappenas memprediksikan bahwa untuk mengembalikan status Indonesia menjadi Upper Middle Income Country pada tahun 2022, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen per tahun.

Menurut Suharso, salah satu cara efektif untuk mengembalikan kondisi ekonomi Indonesia adalah dengan melalui pembangunan sarana perumahan dan perkantoran Ibu Kota Negara (IKN).

“Sekarang kita memberikan business opportunitybagi swasta di IKN tapi ada syaratnya, pandemi harus kita kendalikan. Pembangunan IKN bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong investasi yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi setelah pandemi, dengan syarat pembangunan dilakukan setelah pandemi dapat diatasi, yaitu dengan menurunkan positivity rate dan menahan laju pertambahan kasus agar angka reproduksi virusnya (Rt) menjadi 0.9,” ujar Menteri Suharso Monoarfa.

Sehingga, pengendalian penyebaran kasus Covid-19 dan pencapaian herd immunity masyarakat Indonesia, menjadi faktor penting dalam proses pemulihan ekonomi agar tidak terjadi kontraksi dan dapat beraktifitas layaknya masa sebelum pandemi.  

“Yang sekarang kita perjuangkan semua daerah berusaha memperlambat pertambahan kasus. Kalau sekarang angka reproduksi adalah 1.2, targetnya harus di bawah 1 atau 0.9, ditargetkan dengan vaksinasi, pertambahan laju kasus bisa menurun menjadi 0.9 pada September tahun ini. Mulai September, Covid-19 sudah mulai terkendali dan ekonomi bisa kembali,” tutur Menteri Suharso Monoarfa.






Sumber: 

- bps.go.id, Badan Pusat Statistik (bps.go.id)

- bappenas.go.id, Kementerian PPN/Bappenas :: Berita

Comments